NU dalam Sejarah Indonesia
NU dalam Sejarah Indonesia
Nahdlatul Ulama atau yang biasa disingkat NU merupakan salah satu organisasi terbesar di Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 yang aktif dalam beberapa bidang yaitu bidang pendidikan dan dakwah atau Nahdlatul Wathan, bidand sosial atau Tashwirul Afkar dan bidang ekonomi atau Nahdlatut Tujjar. Sejak berdirinya, NU mengalami perkembangan pesat dalam jumlah anggota yang semakin bertambah. Oleh karena itu, dengan banyaknya massa yang dimiliki, organisasi ini tak dapat dipungkiri lagi memiliki peran penting dalam setiap periodisasi sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Bahkan hingga saat ini NU tetap terlibat aktif dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
Dalam perjalanannya, NU memilih peranan yang cukup besar bagi bangsa Indonesia . Pada awal berdirinya saja NU sudah melakukan upaya-upaya untuk memajukan masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya dalam bidang pendidikan dengan didirikannya madrasah dan pesantren. NU menggunakan metode pengajaran dan kurikulum yang digunakan sebagai perpaduan antara pengetahuan agama dan umum. Bahkan untuk mengkordinasi kerjasama dalam bidang pendidikan, NU mendirikan lembaga Maarif pada tahun 1938.
Tidak hanya dalam bidang pendidikan upaya yang dilakukan oleh NU akan tetapi juga dalam bidang perekonomian. Untuk mengembangkan sistm perekonomian di masyarakat NU mendirikan koperasi pada tahun 1929 di surabaya. Pendirian koperasi ini berperan dalam proses transaksi penjualan barang dan barter dalam masyarakat.
Peran NU tidak berhenti disitu saja bahkan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, NU yang telah dibubarkan oleh jepang bangkit kembali dan mengajak ummat islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan tanah air yang baru saja merdeka dari serangan yang masih memiliki keinginan untuk merebut kembali kemerdekaan Indonesia. NU berusaha memasukkan pemuda-pemuda ansor dalam PETA dan Hisbullah. Sedangkan untuk para kalangan sesepuh membentuk Barisan Sabilillah yang dipanglimai oleh KH. Masykur.
PBNU kira-kira sebulan lamanya mencari solusi untuk menaggulangi bahaya yang mengancam tanah air dari pihak penjajah yang ingin mencengkeram kembali kuku-kuku penjajahannya di Indonesia. Kelambanan NU sendiri yang sendiri yang membatasi diri dalam pekerjaan-pekerjaan bersifat agamis selama masa penjajahan jepang. Sedang untuk hal-hal perjuangan kemerdekaan Indonesia atau yang berhubungan dengan urusan pemerintahan selalu disalurkan dengan nama MASYUMI. Pada tanggal 7 November 1945 MASYUMI mengadakan kongres di Yogyakarta di bawah pimpinan KH. Abdul Wahid Hasyim. Dalam kongres tersebut MASYUMI telah menyetujui dengan suara bulat bahwa MASYUMI menjadi satu-satunya partai politik islam di Indonesia dengan Jamiyah NU sebagai tulang punggungnya.
Rais Akbar dari PBNU, Syaikh KH. Hasyim Asyari berfatwa bahwa mempertahankan dan membela kemerdekaan Indonesia adalah wajib. Seruan NU dan fatwa dari Rais Akbar ini mendapat tanggapan positif dari ummat islam bahkan berhasil menyentuh hati arek-arek Surabaya sehingga mereka juga ikut andil dalam peristiwa 10 November 1945.
Kegiatan politik NU semakin kental pada masa kemerdekaan. Hal ini ditunjukkan pada Muktamar NU pada tanggal 22 Oktober 1945. Pada saat itu, NU menyatakan Resolusi Jihad dengan pernyataan perjuangan untuk merdeka adalah jihad. Resolusi ini merupakan penolakan terhadap kembalinya kekuatan kolonial dan penentangan terhadap perjanjian dan konsensi diplomatik yang diadakan pemerintah seperti Perjanjian Renville dan Konferensi Meja Bundar. Menurut NU, politik dapat dijadikan media untuk memperluas peran ulama.
Sejak masa pendiriannya, NU telah menunjukkkan berbagai upayanya agar terwujud masyarakat indonesia yang lebih maju. Bahkan NU mengalami berbagai liku-liku dalam perjalanan sejarahnya. Peran dan perjuangan NU sangat signifikan sebagai organisasi keagamaan dan partai politik. NU selalu mengambil peran dalam peiode sejarah di Indonesia muali dari masa perjuangan menuju merdeka, masa merdeka, masa orde lama dan orde baru. Bahkan hingga saat ini pengaruhnya sangat luas dan besar untuk menciptakan ide-ide yang kelak akan menjadi dasar bagi perjalanan NU di masa yang akan datang.
Komentar
Posting Komentar